Sebanyak lima veteran pejuang kemerdekaan mengajar di SD Muhammadiyah 12 Surabaya. Sekolah yang beralamat di jalan Dupak Jaya V /21-28 Surabaya. Rabu, (04/09/2024)/
Lima veteran tersebut adalah Soedarmo, Kaspiyo, Kasijani, Suwito dan AB Longdon. Dihadapan siswa-siswi SDM dubes mereka menceritakan masa perjuangan dalam mencapai perjuagan. Kita pernah di jajah belanda selama 350 Tahun, di jajah inggris 5 Tahun dan di jajah jepang selama 3,5 Tahun. Ujar Bapak AB. Longdon.
Dimasa penjajahan Belanda kedudukan bangsa Indonesia di anggap lebih rendah dari penjajah, rakyat menjadi budak, tidak boleh sekolah. Menjadi bodoh dan menderita. Rakyat melaksanakan ketja paksa atau yang niasa di sebut dengan rodi. Rakyat harus membuat jalan dari anyer- panurakan – sampai jalan dendels. Rakyat juga di suruh tanam paksa untuk kepentingan belanda.
Dimasa penjajahan jepang, rakyat indonesia sangat menderita, melaksankan kerja paksa atau yang niasa di sebut dengan romusa, membuat jalan dan benteng pertahana jepang. Rakyat harus menanam padi dan jarak (minyak) untuk jepang. Ujarnya
Ciri khas rakyat kita adalah, inilah yang jadi keunggulan kita yakni ; berani, rela berkorban, berjuang tanpa pamri, semangat untuk bertempur, kesetiakawanan dan semboyan merdeka atau mati. Dengan semangat ini kita bisa mengusir penjajah.
Oleh karena itu, kalian semua sebagai generasi penerus bangsa. Siswa-siswi SD Muhammadiyah 12 Surabaya harus memiliki sifat antara lain. Semangat untuk menuntut ilmu, patuh kepada bapak dan ibu guru, belajar dengan rajin, tekun dan berprestasi, setia kawan dan kebersamaan, hindari narkoba dan perbuatan tercela.
-Dzanur Roin-