Halal bihalal Keluarga Besar SD Muhammadiyah 12 Surabaya

SD Muhammadiyah 12 Surabaya. (SDM Dubes) Sekolah yang beralamat di Jl. Dupak Jaya V / 21-29 Bubutan Surabaya. Menggelar Halal Bi Halal di Multifunction Star L 2 BG Junction. Selasa, (8/4/2025)

Hadir sebagai pemateri ada Ustadz Dr. H.M. Sholihin Fanani, S.Ag. M.PSDM. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur dengan tema membangun silaturahmi yang kuat dengan memaafkan dan memulai kembali. Kegiatan ini di hadiri seluruh wali murid SD Muhammadiyah 12 Surabaya. Jajaran Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bubutan dan Segenap Majelis Dikdasmen PCM Bubutan

Dalam ceramahnya ustadz Sholihin mengutip Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 9 yang artinya. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah yang mereka kahawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.

Di dalam ibadah puasa yang sudah kita kerjakan di bulan lalu mengandung banyak pendidikan. Antara lain pendidikan ketuhanan atau tarbiyatul ilahiyah dan pendidikan karakter atau disebut dengan tarbiyatul iradat.

Orang yang berhasil menjalankan ibadah puasa akan terbentuk karakter menjadi orang yang bertakwa. Adapun ciri-ciri orang yang bertakwa adalah sebagai mana yang tergambar dalam surat Ali-Imron ayat 134 yang artinya. Yaitu orang-orang menafkahkan (hartanya) baik diwaktu lapang maupun sempit. Dan orang-orang yang menahan amarahnya. Dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Jadilah orang yang suka memberi, jangan hanya suka menerima. Kebanyakan di antara kita ini banyak sekali dan senang sekali ketika menerima. Ada pengalaman menarik saat ustadz Sholihin pindahan rumah. Saat awal-awal bertetangga jarang sekali di sapa. Tetapi ketika ustadz sholihin ketika dari luar selalu memberikan oleh oleh untuk tetangga kanan dan kirinya. Setiap pagi selalu di sapa. Ujarnya

Yang kedua orang yang bisa menahan amarah. Jadilah orang yang peramah bukan pemarah. Jangan sedikit-sedikit marah. Ketahuilah saat kita marah kepada anak kita ada jutaan sel yang rusak. Coba bayangkan kalau kita sering marah entah berapa juta sel yang putus dan rusak. Tambah ustadz Sholihin.

Ada tiga moment yang tepat saat kita mmeberi nasehat kepada anak kita. Pertama saat makan bersama, kedua saat anak-anak menjelang tidur dan yang ketiga adalah saat kita pergi bersama arau ketika berwisata. Itulah saat dan moment yang tepat memberi nasehat kepada putra dan putri kita. Jelas ustadz Sholihin

Yang ketiga adalah jadi orang yang pemaaf. Menjadi pemaaf itu hidupnya akan tenang dan nyaman. Apalagi di moment syawalan ini. Seorang istri meminta maaf kepada suaminya. Seorang anak memintak maaf kepada orang tuanya. Memintak maaf kepada tetangga kanan dan kirinya. Jelas ustadz Sholihin.

Mari kita jalin silaturahmi. Karena kata nabi Muhammad barang siapa yang ingin di panjangkan usianya dan diluaskan rezekinya. Maka jalinlah silaturhami.

Dzanur Roin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *